Curahan Hati Seorang Cupu #5

Terbatasi dinding kaca ini, aku memandangmu. 
Memandangmu dari kejauhan. 
Terhalangi tetesan hujan yang mengalir di dinding kaca. 
Buram yang ku lihat, dingin yang ku rasakan. 

Mengapa ku hanya bisa melihatmu saat hujan turun?
Di manakah kau pada saat yang lain? 
Atau kau hanya muncul saat aku dan langit sedang menangis karena merindukanmu? 

Dan kini, aku juga menghujankan air mataku. 
Tak terbendung lagi, ku hanya bisa bersedih dan menangis. 
Menemani hujan yang juga tangisi dirimu.

Komentar